Ia menekankan bahwa persoalan stunting tidak semata-mata urusan kesehatan, tetapi menyangkut kualitas sumber daya manusia yang menentukan masa depan daya saing daerah serta kesiapan menghadapi bonus demografi.
“Generasi penerus harus terbebas dari kondisi yang menghambat pertumbuhan fisik maupun perkembangan otak,” tegasnya.
Menurut Erwan, anak yang mengalami stunting lebih rentan sakit, sulit berprestasi, dan tidak dapat memaksimalkan masa produktifnya. Jika tidak ditangani serius, kerugian ekonomi secara nasional pun dapat terjadi.
“Dari sisi produktivitas saja, stunting bisa menyebabkan kerugian bagi negara,” ujarnya.
Erwan menutup dengan menegaskan kembali bahwa meski capaian Jabar patut diapresiasi, langkah percepatan harus terus dilakukan secara menyeluruh karena kualitas generasi mendatang bergantung pada tindakan hari ini. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





