“Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Umat Islam tengah berpuasa, sementara umat Hindu melaksanakan Nyepi. Ini menjadi simbol toleransi yang kuat di Kota Bekasi,” ujar Tri Adhianto.
Ia juga berharap agar keharmonisan di Kota Bekasi tetap terjaga, terlebih setelah kota ini berhasil meraih peringkat kedua sebagai kota paling harmonis di Indonesia.
Dukungan Pemkot Bekasi bagi Umat Hindu
Dalam kesempatan tersebut, Walikota menyoroti makna Tawur Kesanga dan Nyepi sebagai upaya membangun harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam.
Ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi Kota Bekasi, terutama bencana banjir yang terjadi awal bulan ini.