Petani Nanas Subang Menjerit, Produksi Turun Drastis

JABARNEWS | SUBANG – Petani nanas di Kabupaten Subang menjerit. Saat musim kemarau berkepanjangan, produksi buah nanas petani di wilayah Subang menurun drastis.

“Produksinya turun akibat kemarau sekitar empat bulan terakhir. Selain itu buah nanas juga mengecil,” kata Wawan, seorang petani yang ditemui di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, Senin (1/9/2018)

Subang selatan merupakan kawasan penghasil buah nanas terbesar di Kabupaten Subang dengan luas areal tanam mencapai sekitar ribuan hektare, yang tersebar di sejumalah kecamatan.

“Kalau biasanya, empat bulan satu kali panen. Tapi kalau musim kemarau, lima sampai enam bulan baru bisa panen satu kali. Buahnya ada juga yang mengecil karena kekurangan air. Untuk memberikan pupuk juga sulit pada musim kemarau ini,” katanya

Baca Juga:  Gelar Operasi Keselamatan Lodaya 2021, Ini Sasaran Polres Purwakarta

Wawan mengaku memiliki lahan nanas seluas 1 hektare itu mengharapkan musim penghujan bisa segera tiba.

“Kalau terus begini, tentunya ekonomi kami bisa sulit,” kata dia

Ia juga menjelaskan, harga jual nanas dari tingkat petani kepada pedagang pengumpul saat ini mencapai Rp 5.000 per kilogram, karena produksinya berkurang akibat musim kemarau tahun ini.

“Tapi kalau di pengecer, dijual per buah, harganya pun bervariasi, dari Pp10.000 hingga Rp 20.000 tergantung besar kecil ukuran nanas, ” tambahnya.

Baca Juga:  Walah! Pak Kades dan Warga Dihadang Gerombolan Monyet di Salawu Tasikmalaya

Nanas dari Desa Kumpay tersebut sebagian besar dipasarkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, selain juga dipasok ke sejumlah provinsi lain di luar Jawa.

Buah nanas yang ditanam para petani Subang terkenal karena rasanya yang manis. Ada pula yang menjuluki nanas Subang si madu karena manisnya.

“Nanas menjadi ciri khas Subang. Orang yang main ke Subang biasanya selalu membeli oleh-oleh nanas,” kata Yaya salah seorang penjual nanas di jalan Kasomalang.

Menurutnya di musim kemarau ini harga nanas sedang tinggi. Saat musim panen yang melimpah, biasanya harga nanas turun.

Baca Juga:  Duh! Warga di Pasir Cina Cianjur Dibuat Resah ODGJ, Aparat Segera Lakukan Ini

Nanas yang jual beragam ukuran, mulai yang besar, sedang dan kecil. Harga nanas ukuran paling besar Rp 500 ribu per kuintal, nanas ukuran sedang Rp 350 ribu per kuintal dan yang terkecil Rp 250 ribu per kuintal.

“Sekarang lagi mahal, karena barangnya tidak banyak. Kalau banyak mah murah,” katanya.

Ia mendapat nanas dari bandar yang membeli nanas dari para petani nanas. Umumnya, para pedagang nanas bukan petani nanas. Para pedagang mendapat barang dari bandar.

“Kebanyakan perkebunan nanas sudah dibeli sama bandar, lalu disalurkan ke kita, “jelasnya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat