JABARNEWS | CIANJUR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Kabupaten Cianjur menyoroti berbagai dugaan penyimpangan dalam dunia pendidikan. Sejumlah aduan masyarakat diterima, mulai dari pencatutan nama siswa hingga ketidaktepatan sasaran program bantuan pendidikan.
Ketua PIM Kabupaten Cianjur, Tirta, mengungkapkan bahwa salah satu aduan yang masuk berasal dari orang tua murid. Mereka menemukan bahwa nama anak mereka dicatut dan dimasukkan dalam daftar siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), padahal anak tersebut sama sekali tidak bersekolah di sana.
“Ya! Ada salah satu PKBM yang diduga mencatut nama siswa, sementara faktanya mereka tidak pernah bersekolah di sana,” ujar Tirta dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (18/3/2025).
Tirta menduga ada kerja sama antara oknum dinas dan pihak tertentu dalam memasukkan data siswa ke PKBM secara fiktif. Modus ini diduga dilakukan secara sistematis dan masif untuk meraup keuntungan dari anggaran pendidikan negara.
“Tidak hanya satu, ternyata dugaan pencatutan ini juga terjadi di beberapa PKBM lainnya,” ungkapnya.