JABARNEWS | BANDUNG – Upaya menekan angka stunting di wilayah terdampak pembangunan proyek strategis nasional kembali diperkuat PT PLN (Persero). Melalui program Srikandi Movement 2025, Srikandi Care, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) melaksanakan intervensi kesehatan ibu dan anak di Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, yang menjadi desa ring 1 pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS).
Program ini menyasar langsung kelompok rentan dengan total 109 peserta, terdiri dari 7 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), 15 ibu hamil risiko tinggi, 32 anak underweight, dan 55 anak bergizi kurang. Seluruh kegiatan dipusatkan di posyandu setempat, mulai dari pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita, penyuluhan gizi, hingga distribusi paket makanan bernutrisi.
PLN UIP JBT juga memperkuat layanan kesehatan desa dengan pelatihan kader posyandu serta penyerahan timbangan bayi dan balita untuk 10 posyandu, guna memastikan pemantauan tumbuh kembang berjalan lebih akurat dan berkelanjutan.
Tak berhenti pada intervensi jangka pendek, PLN turut membangun unit ternak itik “Energizi” berisi 150 ekor sebagai sumber protein hewani tambahan. Telur dari ternak tersebut diproyeksikan menjadi suplemen gizi yang dapat dimanfaatkan rutin pada kegiatan posyandu.
Senior Manager Keuangan, Anggaran dan Umum PLN UIP JBT sekaligus Pengarah Srikandi, Uky Hapsari Kusumaningrum, menyebut Desa Sarinagen dipilih sebagai prioritas karena letaknya berada tepat di ring 1 PLTA Upper Cisokan.





