JABARNEWS | INDRAMAYU – Inovasi dari dunia kampus kembali hadir untuk memberdayakan pelaku usaha kecil. Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) berhasil menciptakan mesin pemotong adonan semi otomatis guna meningkatkan efisiensi produksi kerupuk bonggol pisang milik UMKM Abopink di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.
Inovasi tersebut digagas oleh dosen Jurusan Teknik, Muhammad Luthfi, Leo Van Gunawan, dan Yusup Nur Rohmat, bersama dua mahasiswa, Mukhammad Lutfi Riski Aji dan Teguh Maulana Fiqih, melalui program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vokasi (ADMISI) 2025 yang didanai oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polindra.
Mesin hasil rancangan ini diserahkan kepada pihak UMKM pada 19 September 2025, dan nantinya akan diaplikasikan untuk membantu proses produksi kerupuk yang dikenal dengan merek “BONGSANG.”
“Sebelumnya proses pemotongan adonan dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk 10 kilogram adonan, atau hanya sekitar 27,83 gram per menit,” jelas salah satu dosen pengembang, Muhammad Luthfi, di Indramayu.
Dengan mesin pemotong semi otomatis tersebut, kapasitas pemotongan meningkat tajam hingga 401,33 gram per menit, dengan ketebalan potongan yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan produksi.