Sebagai langkah awal, kepolisian akan mengedepankan sosialisasi dan edukasi, khususnya di titik-titik rawan, agar masyarakat lebih waspada dan dapat mengenali potensi tindakan premanisme.
Untuk memaksimalkan pengawasan, pihaknya juga menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, tokoh masyarakat, pelaku usaha, hingga warga sipil.
“Kami butuh keterlibatan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, penyebab, dan solusi, karena kepolisian tidak bisa bekerja sendirian,” tambahnya.
Polres Cianjur berharap partisipasi aktif masyarakat akan memperkuat pengawasan lingkungan, serta mempercepat respon dalam menangani aksi premanisme dan penyakit masyarakat lainnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News