Polemik Dedi Mulyadi dan Mahasiswa Terkait Sampah, Monas Institute: Saling Introspeksi Saja

JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Eksekutif Monas Institute Fuad Rinaldi angkat bicara terkait polemik Dedi Mulyadi dan seorang mahasiswa bernama Yudha terkait masalah sampah di Pasar Rebo Purwakarta.

Fuad mengatakan bahwa seharusnya ada lebih banyak kepedulian masyarakat dalam hal partisipasi pembangunan masyarakat. Seperti yang ditunjukkan oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dalam membersihkan sampah sampah.

“Saya pikir gerakan kang Dedi (Dedi Mulyadi) harus dikuatkan dan diperluas. Lalu kita juga mendukung kang Yudha sebagai mahasiswa bagian dari masyarakat mengkritik tugas dan fungsi dari pejabat publik yang baik,” kata Fuad di Kota Bandung, Jumat 19 November 2021.

Baca Juga:  Sambut HUT Armed ke-76, Pussenarmed Kodiklat TNI AD Gelar Gerak Jalan Bersama

Baca Juga: Yuk Simak! Cara Budidaya Jamur Merang di Rumah

Baca Juga: Terkait Persemaian Modern Rumpin di Kabupaten Bogor, Ini Harapan Ade Yasin

Dia menjelaskan, pada awalnya gerakan Dedi Mulyadi ini menjadi contoh teladan masyarakat yang baik. Tetapi, lanjut Fuad, disatu sisi juga harus menggunakan akal sehat.

“Ketika ada elemen masyarakat ikut serta dalam gerakan gerakan sosial, maka kita harus mempertanyakan posisi dan peran pemerintah yang harusnya menjadi pelayan dan pengayom masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Jambu Kristal Untuk Kesehatan Tubuh

Baca Juga: Bikin Kaget Netizen, Aktris Luna Maya Bergaya Jadi Ketua RT

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Kalian Ingin Tampil Berbeda Libra

Oleh karena itu, Fuad beranggapan bahwa ada baiknya sebagai pejabat publik Dedi Mulyadi jangan heboh sendiri. Menurutnya, tugas dan fungsi birokrasi Pemerintah Kabupaten Purwakarta harus ditelaah, mengingat dipimpin oleh istri Dedi Mulyadi.

“Ketika ada permasalahan pelayanan publik yang tidak bisa diselesaikan seperti sampah, lalu kemana pejabat publik daerah tersebut, begitu lho,” ucap Fuad.

Dia menilai, Dedi Mulyadi harus bijak dalam menanggapi kritikan masyarakat, jangan juga alergi dan merasa paling baik sendiri.

“Ada baiknya kang Dedi Mulyadi mengajak unsur-unsur pemerintahan birokrasi itu diajak memperbaiki diri,” tururnya.

Baca Juga:  Banjir Serdang Bedagai Belum Surut, Camat Sei Rampah Salurkan Bantuan dan Obat-obatan

Baca Juga: Penempatan Kawasan Transmigrasi Berkontribusi Pengembangan Bengkulu Utara, Ini Buktinya

Baca Juga: Herman Suherman Lantik Kembali Ratusan Pejabat Lingkungan Pemkab Cianjur

Di sisi lain, Fuad menyebut, inisiatif Yudha yang sudah minta maaf itu bagus dan tidak ada masalah dalam sikapnya. Maka, sambung dia, sudah saatnya jangan salah menyalahkan dan jangan merasa paling baik.

“Ingat jangan sampai timbul penyakit hati seperti Sombong itu harus dihindari. Dan ada baiknya kang Dedi Mulyadi juga mempunyai realisasi program yang lebih baik lagi kedepannya untuk masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” tandasnya.***