Nantikan Nasib, Ribuan Buruh Jawa Barat Siap Kawal Putusan MK Terkait UU Cipta Kerja

JABARNEWS | CIANJUR – Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutus perkara pengujian formil dan materiil UU Cipta Kerja, Kamis 25 November 2022.

MK telah memanggil semua pihak Pemohon Pengujian Formil dan Materiil UU Cipta Kerja untuk sidang mendengarkan pembacaan putusan.

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat akan turut mengawal pembacaan putusan MK terkait UU Cipta Kerja tersebut.

Baca Juga: Tiga Minggu di Posko Pengungsian Korban Banjir Serdang Bedagai, Nek Sarifah Rindu Tidur di Rumah

Baca Juga:  Angka Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Jabar Sumbang Terbanyak

Ketua DPD KSPSI Jawa Barat Roy Jinto mengatakan, sekitar 3.000 buruh yang tergabung dalam KSPSI Jawa Barat bakal mendatangi MK di Jakarta.

Selain itu, kata dia, sebanyak 2.000 buruh juga akan menggelar aksi serupa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat.

Selain mengawal putusan MK terkait UU Cipta Kerja, buruh juga mempertanyakan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2022.

Baca Juga:  Begini Tanda Pria Naksir Wanita Agar Tahu Hal yang Harus Dilakukan

Baca Juga: UMK Kabupaten Bogor Sudah Tinggi, Bupati Ade Yasin Pastikan Tak Ada Kenaikan Tahun 2022

“Ya, terkait agenda pembacaan putusan UU Cipta Kerja besok KSPSI Provinsi Jawa Barat meminta kepada MK agar memberikan putusan yang seadil-adilnya,” katanya, Rabu 24 November 2021.

Menurut dia, UU Cipta Kerja sangat merugikan kaum buruh. Contohnya, kata dia, terkait pengupahan, di mana banyak daerah yang tidak mengalami kenaikkan upah minimum tahun 2022.

Baca Juga:  AMSI Jabar Gelar Pelatihan Literasi Berita, Ayo Cegah Informasi Hoaks!

“(Karena) didasarkan pada perhitungan formula PP 36/2021 sebagai aturan turunan UU Cipta Kerja,” ujar Roy Jinto.

Baca Juga: Ibu Muda di Bandung Barat Kaget Lahirkan Bayi Kembar Empat, Bingung Kasih Nama

“Sehingga kita akan kawal besok di MK, persoalan upah yang sekarang didemo dan ditolak oleh buruh akan selesai kalau MK membatalkan UU Cipta Kerja,” pungkasnya. (Mul)***