Bangun Eksistensi, AMSI Tekankan Perusahaan Media Sehat dengan Konten Berkualitas

JABARNEWS | BANDUNG – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat masa bakti 2020-2023 secara resmi dilantik di The Trans Luxury Bandung, Sabtu 27 November 2021.

Pelantikan pengurus AMSI Jabar itu kemudian disusul gelaran seminar bertajuk ‘Media Siber di Jabar: Sehat Bisnisnya, Berkualitas Kontennya’.

Ketua AMSI Jabar Riana A Wangsadiredja mengatakan, seminar media siber itu menekankan eksistensi AMSI Jabar yang menaungi perusahaan-perusahaan media siber di Jawa Barat.

Baca Juga: Pengurus AMSI Jabar 2020-2023 Resmi Dilantik, Berikut Ini Nama-Namanya

Baca Juga:  Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran di Bakauheni

“Kami ingin mengajak perusahaan media untuk bergabung dan menstandarkan perusahaannya sesuai ketentuan yang diatur oleh Undang-undang Pers,” ujar Riana A Wangsadiredja. 

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut memberikan penjelasan mengapa AMSI perlu hadir dan kuat di tengah pesatnya bisnis media.

Menurut dia, hari ini media mainstream menghadapi tantangan berat karena setiap bisa menjadi produsen sekaligus mendistribusikannya.

Baca Juga: Besok 41 Desa di Bandung Barat Gelar Pilkades Serentak, 800 Aparat Disiagakan

Baca Juga:  Jadwal Bioskop di Kota Bandung Hari Ini, Banyak Film Yang Seru Untuk Menghabiskan Waktu Weekand

Masalah isu hoaks pun tak bisa dihindarkan. Bahkan dalam ekosistem media online, isu hoaks laku di pasaran.

“Ini kenyataan hari ini. Maka AMSI perlu terus membangun dirinya, sebagai perusahaan media yang sehat dan kontennya berkualitas,” ujarnya  dalam sambutan pelantikan AMSI Jabar.

Di Indonesia, berdasarkan catatan dari Dewan Pers pada 2018, terdapat 43.000 media online dari 47.000 media massa.

Baca Juga: Sambut HUT Armed ke-76, Pussenarmed Kodiklat TNI AD Gelar Gerak Jalan Bersama

Baca Juga:  Catatan Sejarah Persib Usai Taklukan Arema FC

Tidak semua media melengkapi dirinya dengan aspek legalitas yang memadai, demikian dengan sumber daya manusianya sebagai awak media.

Problem inilah yang persoalan media hari ini, banyak media yang performa perusahaan tidak sehat sehingga menghasilkan produk jurnalistik yang tidak berkualitas.

Media siber sebagai sebuah keniscayaan di tengah era digital, menjadi rujukan masyarakat untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di luar rumah, termasuk landasan mengambil keputusan.***