Jabar Siaga Bencana, JQR Lakukan Pelatihan Relawan Kebencanaan

JABARNEWS | BANDUNG – Sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response (JQR) melatih sejumlah relawan kebencanaan.

Pelatihan realawan kebencanaan ini dilakukan sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk memaksimalkan potensi relawan dalam penanganan bencana, baik yang bersifat mitigasi bencana maupun penanganan kebencanaan, di 27 kabupaten/kota di Jabar.

Ketua Harian JQR Reggi Kayong Munggaran mengatakan, potensi relawan kebencanaan di Jabar sangat besar. Namun, banyak relawan kebencanaan yang tidak mendapat bekal berupa pengetahuan dan keahlian saat menangani bencana.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Segera Perbaiki Jempatan Putus Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Garut

Baca Juga: Implementasikan SPIP, Wujudkan Tata Kelola Good Governance dan Clean Government

Baca Juga:  DPRD Jabar Desak Pemprov Segera Selesaikan Persyaratan Pemekaran Wilayah Garut Utara

“Bicara relawan bukan berarti kita menolong seadanya. Ini yang barangkali salah kaprah. Itikad baik sudah bagus, cuma kemudian harus dibekali oleh pengetahuan. Membentuk pengetahuan ini baru satu tahap. Yang kedua adalah membentuk sikapnya, sikap untuk selalu siaga,” kata Reggi dalam dalam keterangan yang diterima, Senin 29 November 2021.

Reggi menuturkan, etos pertama dari rescue adalah mengamankan diri sendiri. Menurutnya, banyak relawan kebencanaan yang tidak memahami hal tersebut. Untuk menumbuhkan kesadaran itu, JQR pun rutin menggelar latihan-latihan mitigasi bencana dan penanganan bencana.

Baca Juga: Guntur Subagja: 4 Hal Agar Media Online Jadi Pemenang Lawan Media Sosial

Baca Juga: Tanpa 4 Pemain Kunci Ini, Persib Bandung Gagal ke Puncak dan Malah Digusur Arema FC

Baca Juga:  Ada Warga Yang 'Di-covid-kan'? Simak! Ini Kata Satgas Covid-19 Jabar

“Kita juga membangun kolaborasi taktis dan strategis. Taktis dengan relawan-relawan di Jabar. Strategisnya, kami juga bertemu dengan BPBD, Basarnas, dan banyak stakeholder untuk sama-sama, ketika hal buruk terjadi, kita ini harus seirama,” ucapnya.

Selain pelatihan, JQR pun intens menyosialisasikan pengetahun berkaitan dengan mitigasi bencana dan penanganan bencana. Hal itu dilakukan karena Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, sampai tsunami, berpotensi terjadi.

Menurut Reggi, selain melakukan sosialisasi secara langsung, JQR pun sedang menyusun Manual Book terkait kebencanaan. Manual book yang nantinya terdapat dalam aplikasi JQR diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat Jabar saat menghadapi bencana.

Baca Juga:  Banyak Masyarakat Sengsara Karena Pinjol, Jokowi Diminta Kembalikan Peran Koperasi Sebagai Penyelamat Rakyat

“Jadi tidak semua bisa kami jangkau dengan bertemu langsung. Maka kami bikin manual book, ketika gempa terjadi, atau ketika Anda menemukan kecelakaan di lalu lintas, itu apa sih yang harus dilakukan. Kita dalam proses membikin aplikasi itu untuk menjadi petunjuk,” tuturnya.

Baca Juga: Lahan Kritis Mencapai 911 Hektare, Bencana Longsor dan Banjir Bandang Intai Jawa Barat

Baca Juga: Pengendara Diimbau Hati-Hati, Ada 4 Titik Longsor di Jalan Nasional di Kabupaten Sukabumi

“JQR bersama elemen lain turut mempersiapkan diri dengan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana atau langkah-langkah pencegahan seperti misalkan menyosialisasikan, terus juga membantu masyarakat untuk memobilisasi apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” tandasnya.***