JABARNEWS | BANDUNG – Program Makan Gizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah Prabowo-Gibran bertujuan untuk membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu dampak positif dari program ini adalah pembukaan lapangan kerja baru yang dapat mendukung sektor perekonomian lokal.
Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya menyampaikan dalam sosialisasi program MBG di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (3/5) bahwa setiap dapur sehat yang dibangun untuk program ini akan membutuhkan sekitar 45-50 petugas untuk menjalankan operasionalnya. Dapur-dapur tersebut akan membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
“Program MBG akan membuka lapangan kerja baru untuk ditempatkan di dapur sehat, satu dapur sehat membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit yakni berkisar 45-50 petugas,” ujar Asep Romy Romaya.
Program MBG ini juga menargetkan empat elemen utama yang membutuhkan perhatian khusus dalam aspek gizi, yakni bayi usia satu hingga dua tahun, anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil. Asep berharap program ini dapat mengurangi angka gizi buruk, stunting, serta mencukupi gizi anak-anak dan ibu hamil di Kabupaten Bandung.
“Hadirnya program MBG diharapkan akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting,” tambah Asep.