Daerah

Proyek PLTS Apung Cirata dan PLTA Jatigede Genjot Pembangunan Pembangkit EBT

×

Proyek PLTS Apung Cirata dan PLTA Jatigede Genjot Pembangunan Pembangkit EBT

Sebarkan artikel ini
PLN dan Ditjen Ketenagalistrikan kunjungi PLTS Apung Cirata dan PLTA Jatigede. (Foto: Istimewa).
PLN dan Ditjen Ketenagalistrikan kunjungi PLTS Apung Cirata dan PLTA Jatigede. (Foto: Istimewa).

General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri juga menuturkan bahwa saat ini PLN memberikan fokus penuh terhadap transisi energi demi mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Dirinya juga menjelaskan bahwa sampai tahun 2023, PLN berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 50 juta ton CO2.

“Sampai dengan tahun 2023 ini, PLN telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 50 juta ton, dari Business as Usual (BAU) sebesar 334 juta ton CO2 turun menjadi 284 juta ton CO2,” jelas Djarot.

Baca Juga:  Pansus Raperda Pajak dan Retribusi, Tekankan Materi Muatan Lokal

Saat ini, PLN terus menggenjot penggunaan serta pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). RUPTL (Rencana usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030 yang telah disusun bersama Pemerintah menjadi yang terhijau sepanjang sejarah, di mana 51 persen pembangunan pembangkit akan menggunakan EBT yang ramah lingkungan.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Rabu 3 Agustus 2022

Pembangunan PLTS Apung Cirata serta PLTA Jatigede akan meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional. Saat ini, progress konstruksi proyek PLTS Apung Terbesar sudah mencapai 61,95 persen. PLTS ini akan memiliki kapasitas sebesar 145 Mega-Watt, Alternating Current (MWac) dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga:  Pengamanan Aset Negara, PLN dan ATR/BPN Lakukan Kolaborasi Strategis

Sedangkan PLTA Jatigede akan memiliki kapasitas sebesar 2×55 Mega Watt (MW) dan saat ini telah mencapai progress pembangunan hingga 94 persen. Kedua proyek tersebut ditargetkan dapat rampung dan mulai beroperasi di akhir tahun ini.

Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3