“Dari membaca, seseorang bisa menjadi tahu, mampu, bahkan mandiri,” tambah Aan.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta menggandeng berbagai pihak, seperti penerbit buku, komunitas literasi, pegiat cagar budaya, dan Taman Pengembangan Budaya Ilmu dan Sastra (TPBJS).
Aan mengungkapkan beberapa penerbit bahkan menyediakan buku gratis untuk pengunjung.
“Kami berkolaborasi dengan banyak pihak agar gerakan literasi ini bisa dirasakan manfaatnya secara luas,” kata Aan.
Selain pameran dan bazar buku, festival literasi ini juga menghadirkan layanan publik, seperti enkapsulasi dokumen penting, pembuatan kartu perpustakaan gratis, serta pembagian buku gratis.





