Refocusing Anggaran di Sektor Pertanian Hambat Pemulihan Ekonomi

JABARNEWS | BANDUNG – Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor yang tidak terpengaruh oleh situasi pandemi Covid-19. Akan tetapi, sektor ini mengalami refocusing anggaran, sehingga hal tersebut cukup berdampak pada upaya pemulihan pertumbuhan ekonomi

“Menurut saya harusnya anggaran pada mitra komisi dua sebaiknya tidak di refocusing, karena anggaran tersebut untuk pertumbuhan perekonomian. Apalagi masalah pertanian, kalau tidak ada (anggaran) akan berbahaya,” kata Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Anwar Yasin, Minggu (23/5/2012).

Baca Juga:  Wow! Kemarin, 33 Ribu Warga di Cirebon Disuntik Vaksin Penguat

“Jadi saya berharap nanti ini perhatian gubernur terhadap pertanian milenial ini harus berhasil,” tambahnya.

Anwar menjelaskan bahwa saat ini banyak program-program pertanian yang kurang tersentuh. Sehingga hal ini diperlukan perhatian khususnya bagi keberlangsungan para petani di Jabar.

Baca Juga:  Pria Paruh Baya Asal Karawang Tewas Tersambar Petir

“Banyak program-program yang tidak tersentuh, jadi petani-petani seperti di Indramayu yang dikenal sebagai sumber lumbung padi sekarang terancam ketika petani-petaninya miskin tidak bisa bergerak. Jadi memang ini perlu perhatian khusus buat para petani kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, Anwar menyampaikan bahwa anggaran untuk sektor pertanian dapat ditingkatkan karena apabila terus mengalami refocusing akan menyulitkan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:  Karena Penghargaan Ini, Kementerian PANRB Sebut Yana Mulyana Pemimpin Perubahan

“Harapan kita bahwa bagaimana petani meningkat (kesejahteraan) salah satunya adalah anggaran untuk dinas pertanian ditingkatkan supaya program dapat tersentuh,” ucapnya.

“Jika anggaran tersebut tidak ada, petani akan kebingungan padahal ada kemungkinan untuk meningkatkan. Tetapi karena anggarannya tidak ada sehingga tidak dapat dilakukan upaya tersebut,” tutupnya. (Red)