Menurutnya, aksi Bebersih Kota Bandung membuktikan bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci utama menjaga kota tetap bersih, tertib, dan nyaman.
“Akang Teteh hadir bukan karena perintah wali kota atau polisi, tetapi karena sadar bahwa Bandung adalah rumah kita bersama. Prinsipnya sederhana, warga jaga warga, warga jaga kota,” ujar Farhan.
Selain membersihkan sampah, peserta juga memperbaiki sejumlah fasilitas umum, termasuk ikon tulisan “DAGO” yang sempat rusak dan kini dicat ulang secara gotong royong.
Farhan menjelaskan sebagian besar perbaikan fasilitas kota pascakejadian kerusakan dilakukan melalui dana darurat, sementara infrastruktur berat ditangani bersama pemerintah pusat dan provinsi.
“Alhamdulillah, sejumlah fasilitas sudah kembali berfungsi, termasuk lampu lalu lintas yang sempat mati kini sudah menyala lagi,” ucap Farhan.