“Pak Gubernur sudah mengambil kebijakan agar tidak ada anak yang putus sekolah, salah satunya dengan memperbolehkan rombongan belajar mencapai 50 orang per kelas. Komitmen kami jelas, pendidikan tidak boleh berhenti,” ujarnya.
Herman juga menegaskan pentingnya menjaga toleransi dan keharmonisan kehidupan beragama di Jawa Barat. “Kita harus toleran, saling menghormati, dan menjaga pluralitas. Itu bagian dari komitmen bersama,” ucapnya.
Semua poin tuntutan itu dituangkan dalam dokumen kesepakatan antara pemerintah daerah, DPRD Jabar, dan perwakilan massa aksi. Herman mengajak para demonstran membubarkan diri secara tertib usai kesepakatan tersebut.
“Teman-teman sudah siap pulang, dan kita semua akan menjaga keamanan Jawa Barat. Jawa Barat milik kita bersama, kalau bukan oleh kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” tutur Herman.
Aksi unjuk rasa di Bandung sempat berujung ricuh. Pada Jumat (29/8), sedikitnya lima bangunan rusak akibat ulah massa, termasuk aset MPR RI di Jalan Diponegoro, rumah makan, rumah warga, dan dua kantor bank.