JABARNEWS | BANDUNG – Semangat menjaga lingkungan melalui seni kembali dihidupkan lewat pembukaan Eksibisi “Art for Resilience & Sustainability” di Galeri Nayanika, Radio Maestro, Kota Bandung, pada Jumat (24/10/2025).
Pameran ini menampilkan 43 karya lukisan dari total 75 peserta yang terpilih dalam ajang Lomba Melukis dengan Bahan Limbah Plastik. Kegiatan ini menjadi wadah bagi seniman dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyuarakan kepedulian terhadap pengurangan limbah plastik melalui karya seni.
Salah satu tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Teguh Joko Dwiyono, seniman asal Wonosobo yang dikenal luas sebagai pelukis pertama di Indonesia yang menggunakan kulit telur sebagai media lukis, dan telah mendapatkan rekor MURI pada tahun 2005.
Dalam kesempatan tersebut, Teguh menyampaikan harapannya agar seni dapat menjadi sarana efektif untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, khususnya plastik.
“Saya itu suka keliling cari plastik di jalan, bahkan mengajak ibu-ibu untuk ikut mengumpulkan. Dari benda-benda sederhana itu kita bisa ubah jadi karya yang punya nilai ekonomi,” ujar Teguh.
Menurutnya, pengolahan limbah plastik menjadi karya seni tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Ia mencontohkan, plastik bekas yang awalnya tidak bernilai, setelah diolah menjadi karya seni dapat memiliki nilai jual hingga puluhan ribu rupiah.





