Tercatat, sebanyak 47.959 keluarga masuk dalam kategori desil I, dan 51.354 keluarga dalam desil II.
Anak-anak dari kelompok ini akan diprioritaskan berdasarkan usia sekolah dan urgensi kebutuhan pendidikan.
Nasrudin menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah bagian dari upaya serius pemerintah daerah untuk menjawab ketimpangan akses pendidikan.
“Melalui pendidikan, kita ingin memutus rantai kemiskinan ekstrem. Sekolah Rakyat adalah jawaban dari ketimpangan akses pendidikan yang selama ini terjadi,” tuturnya.
Dengan langkah ini, Majalengka berharap dapat membuka jalan baru bagi generasi muda dari keluarga miskin agar bisa meraih masa depan yang lebih baik tanpa terbebani oleh biaya pendidikan. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News