JABARNEWS | TEGAL – SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggunakan fingerprint (fasilitas mesin absensi sidik jari) untuk absensi seluruh siswa. Bahkan, orangtua siswa dapat mengakses data rekam fingerprint itu melalui HP/Android.
Kepala SMK N 2 Adiwerna, AR Hartono, mengungkapkan, hasil fingerprint akaan terekam di admin (guru BK). Jika tiga hari berturut-turut tidak fingerprint, akan dicrosschek dengan absensi manual di masing-masing guru.
“Sekolah menyediakan fingerprint sebanyak enam buah. Dan, terdistribusi pada setiap jurusan/kompetensi keahlian. Sebagai admin olah data adalah guru Bimbingan Konseling (BK),” kata Hartono, dikutip panturapost.com, Selasa (13/11/2018).
“Data itu di-online-kan melalui web SMKN 2 Adiwerna dengan username masing-masing nomor induk siswa dan orangtua/wali siswa dapat mengatur passwordnya. Dengan demikian orangtua atau wali siswa dapat memantau kehadiran putra-putrinya melalui HP/android masing-masing,” tambah Hartono.
Sementara itu, salah satu sekolah di Jawa Barat yang menggunakan fingerprint untuk siswa yaitu di SMK Harapan Bangsa, Kota Depok.
Guru SMK Harapan Bangsa, Indra, mengatakan, finger print digunakan di sekolah itu sejak awal tahun ajaran 2017/2108.
“Biasanya banyak siswa yang datang telat sebelum diterapkannya alat tersebut. Siswa sekarang semuanya datang sudah tepat waktu pukul 07.10 WIB,” ujarnya, dikutip radardepok.com.
Ditambahkannya, meskipun sudah menggunakan absensi dengan finger print, pihak sekolah tetap menggunakan absen manual di kelas.
“Jadi kalau ada siswa yang telat terus dia nggak bisa finger print kita bisa langsung kroscek,” kata Indra. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
