Daerah

Tak Hanya Covid-19, Kasus DBD di Cianjur Cukup Tinggi, Dua Orang Meninggal

×

Tak Hanya Covid-19, Kasus DBD di Cianjur Cukup Tinggi, Dua Orang Meninggal

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, DBD. (Istimewa)
Ilustrasi, DBD. (istimewa)

Sedangkan dua orang warga Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, meninggal dunia akibat terjangkit DBD, keduanya berusia dewasa sempat menjalani perawatan medis di RSUD Cianjur, ungkap Kepala Desa Sirnagalih, H Sugilar.

“Kasus DBD di wilayah kami cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, sehingga dua orang warga desa meninggal dunia setelah terjangkit penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty itu,” katanya.

Baca Juga:  25 Ribu Pendatang Di Jatinangor Didominasi Mahasiswa

Untuk menekan kasus DBD di wilayahnya, pemerintah desa menggalakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 3M menguras, menutup, dan mengubur tempat yang dapat dijadikan sarang untuk nyamuk berkembang biak, termasuk menjadikan warga desa sebagai juru pantau jentik.

Baca Juga:  Gagal Daftar CPNS, Honorer K2 Garut Sesalkan Kekacauan Data BKN

“Setiap warga diwajibkan menjadi juru pantau jentik (Jumantik) di setiap lingkungan tempat tinggalnya dan kami juga menggalakkan pengasapan atau fogging ke masing-masing desa yang rawan terjadi DBD,” katanya. ***

Baca Juga:  BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,1 Magnitudo di Pantai Selatan Sukabumi
Pages ( 2 of 2 ): 1 2

Tinggalkan Balasan