Ia menerangkan dana hasil efisiensi sebesar Rp5,1 triliun tersebut kemudian dialokasikan untuk belanja prioritas seperti pembangunan ruang kelas baru, irigasi, perbaikan infrastruktur jalan, pengurangan stunting, serta penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Iswara mengungkapkan bahwa program-program prioritas ini menjadi fokus utama Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Bahkan, ia menyebut bahwa Jabar menjadi provinsi dengan angka realokasi anggaran terbesar di Indonesia dari 38 provinsi yang ada.
Untuk sektor infrastruktur, Pemprov Jabar mengalokasikan sekitar Rp2,4 triliun dari total efisiensi anggaran.
Ia mengungkapkan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) semula mengajukan Rp4 triliun untuk perbaikan jalan provinsi sepanjang 3.200 kilometer. Namun, karena keterbatasan SDM di OPD, pelaksanaan proyek dibagi dua tahun dengan alokasi sekitar Rp2 triliun per tahun.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga menerima tambahan anggaran signifikan sebesar Rp1,6 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas pendidikan.