Selain sebagai penanda pergantian tahun, doa bersama ini juga menjadi ruang kolektif untuk merefleksikan perjalanan Kota Bekasi sepanjang 2025.
Tri berharap, melalui kegiatan tersebut, masyarakat dapat memohon agar tahun mendatang membawa ketenangan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga.
Ia menekankan bahwa kepekaan harus menjadi bagian dari setiap kebijakan pemerintah.
“Ada saatnya kita bersuka cita, ada pula saatnya kita memilih menahan diri. Tahun ini, Kota Bekasi memilih memulai dengan doa dan refleksi akhir tahun,” lanjutnya, 24 Desember 2025.
Selain meniadakan kembang api, Pemkot Bekasi juga mengimbau warga menyambut pergantian tahun secara tertib dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.





