Daerah

Tujuh Perusahaan Siap Investasi, Bandung Bersiap Jadi Pelopor Teknologi Energi Bersih

×

Tujuh Perusahaan Siap Investasi, Bandung Bersiap Jadi Pelopor Teknologi Energi Bersih

Sebarkan artikel ini
Tujuh Perusahaan Siap Investasi, Bandung Bersiap Jadi Pelopor Teknologi Energi Bersih
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat menerima delegasi tujuh perusahaan teknologi global di Pendopo Kota Bandung, Jumat (18/7/2025).

 

JABARNEWS | BANDUNG – Tujuh perusahaan teknologi terkemuka dari berbagai negara menyatakan kesiapan mereka untuk menanamkan investasi strategis di Kota Bandung. Langkah ini memperkuat posisi Bandung sebagai calon pionir nasional dalam pengembangan teknologi energi baru dan ekosistem kendaraan listrik berbasis infrastruktur modern serta energi ramah lingkungan.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, langsung menyambut kedatangan para pemangku perusahaan tersebut dalam forum silaturahmi bersama IRWATA (Indonesia Real World Assets Technology Association) di Pendopo Kota Bandung, Jumat malam, 18 Juli 2025.

Bandung Bangun Ekosistem Teknologi dan Energi Baru

Pemerintah Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem teknologi bersih dan energi mandiri. Farhan menegaskan bahwa era teknologi terbarukan dan kendaraan listrik sudah tidak bisa ditunda lagi.

“Ekosistem mobil listrik harus dibangun di Kota Bandung. Dealership sudah mulai datang, maka infrastruktur seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) harus disiapkan. Selain itu, kami juga siapkan energi mandiri melalui microgrid berbasis tenaga surya,” ujar Farhan.

Tujuh perusahaan yang siap berinvestasi antara lain Starcharge (perusahaan baterai), Farmsent (blockchain pertanian, carbon credit asal Dubai), Yogo (robotik), China Oriental Capital Group, PT Nusantara Bumi Sangkara, dan Ekta Duo.

Baca Juga:  Pasar Murah Bakal Ada di 30 Kecamatan, Disdagin Kota Bandung: Jaga Harga Stabil Jelang Nataru

Konektivitas IoT dan Pembayaran Digital Jadi Kunci

Pemkot Bandung tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik. Farhan menekankan pentingnya integrasi sistem digital dan IoT (Internet of Things) dalam mendukung operasional kendaraan listrik.

“Kalau semua sistemnya tertempel di mobil, pengemudi tidak akan terganggu dengan alasan klasik seperti kehabisan baterai atau kuota. Semuanya terhubung lewat IoT. Tapi ini butuh perubahan pola pikir. Kita harus berani tinggalkan cara lama dan beralih ke pola pikir masa depan,” tegasnya.

Ia juga menyebut sistem pembayaran harus mengikuti perkembangan teknologi. Menurutnya, kemudahan dalam mengisi daya kendaraan harus diiringi sistem transaksi digital yang efisien.

“Ketika isi daya mobil, pembayaran harus mudah dan digital. Karena itu, sistem pembayaran elektronik jadi bagian penting dari ekosistem ini,” kata Farhan.

Regulasi Jadi Tantangan, IRWATA Hadir Sebagai Jembatan

Meski banyak investor berminat, tantangan tetap ada. Farhan mengakui regulasi di tingkat daerah maupun nasional masih membingungkan banyak investor asing.

Baca Juga:  Kacau! Di Bandung, Jembatan Penyebarangan Beralih Fungsi Jadi Penyangga Reklame

“Sering kali yang bikin investor bingung itu peraturan kita. Maka kita butuh lembaga seperti IRWATA yang bisa menjembatani dan menjelaskan secara lengkap,” tuturnya.

Ketua IRWATA, Muhammad Sabdo Yusmintiarto, menambahkan bahwa Bandung akan menjadi kota pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi tokenisasi aset nyata atau Real World Assets (RWA). Teknologi ini memungkinkan aset fisik seperti properti dan energi diubah menjadi aset digital berbasis blockchain.

“Lewat RWA, kami ingin Kota Bandung menjadi pelopor yang memulai sistem keuangan masa depan. Kita ingin dari Bandung, sistem ini menyebar ke seluruh Indonesia,” jelas Sabdo.

Ia juga mengungkapkan target investasi tahap awal sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp2 triliun. Dana ini seluruhnya berasal dari sektor swasta, tanpa pinjaman atau utang.

Langkah Nyata Dimulai, Bandung Siap Panen Investasi

Investasi tahap awal akan difokuskan pada pembangunan SPKLU di berbagai titik strategis yang akan ditentukan oleh Pemkot Bandung. Sabdo menegaskan bahwa pihaknya hanya mengikuti kebutuhan kota.

Baca Juga:  800 KK Terdampak Longsor, Pemkab Cianjur Masih Cari Lahan Relokasi

“Kami tidak menentukan lokasinya. Kami dengarkan kebutuhan Kota Bandung, tunjukkan saja titik-titiknya, nanti kami bangun,” kata Sabdo.

Sementara itu, perwakilan dari Ekta Duo, Emil Bastian, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Kota Bandung.

“Saat ini yang dibutuhkan pemikiran ke depan seperti Kota Bandung yang dipimpin oleh Pak Farhan, untuk membuat keputusan hari ini yang akan menentukan masa depan generasi kita. Kota Bandung adalah tempat yang tepat untuk menanam benih masa depan,” ungkap Emil.

Sebagai tindak lanjut, IRWATA akan menggelar acara bertajuk Bandung Connectivity 4.0 pada September 2025 mendatang. Forum ini akan menjadi panggung peluncuran proyek nyata, bukan sekadar seremoni.

“Setelah ini tidak ada seremoni lagi. Setelah ini adalah peluncuran,” tandas Sabdo.

Dengan dukungan investasi dan kolaborasi lintas negara, Bandung bersiap menata masa depan sebagai kota berbasis teknologi bersih dan energi terbarukan. Sebuah langkah besar yang bisa menjadi inspirasi nasional.(Red)