Wali Kota Bekasi menyatakan perjalanan itu bertujuan mencari teknologi yang bisa langsung diterapkan di daerah. Ia ingin memastikan pelayanan publik dan kualitas lingkungan dapat meningkat lewat inovasi.
“Kami ingin teknologi terbaik untuk pengolahan air dan manajemen limbah. Harapannya ada perubahan nyata bagi kualitas lingkungan dan pelayanan publik,” ujarnya, Rabu, 10 Desember 2025.
Ia menambahkan, seluruh kebutuhan perjalanan dibiayai oleh pihak Jinluo Water sebagai pihak pengundang, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Selepas lawatan tersebut, ia berharap pembangunan Bekasi bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi lintas negara dapat membuka jalan menuju pengelolaan lingkungan yang lebih modern.





