“Kalau malam, ruangan-ruangan dihemat penerangannya. Hanya area luar yang tetap terang. Seremonial juga dikurangi, termasuk kegiatan seperti Hari Jadi Jawa Barat,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan DPRD seperti reses dan sosialisasi perda (sosper) tetap berjalan, namun dengan pengurangan peserta atau titik kegiatan. “Reses mungkin tetap empat kali, tapi pesertanya dikurangi dari 150 menjadi 100 orang,” jelasnya.
Meski demikian, Arif menegaskan efisiensi tidak mengurangi semangat melayani masyarakat. “Ini bukan soal pengurangan pelayanan, tapi efisiensi agar anggaran lebih fokus pada pembangunan yang berdampak langsung,” ujarnya.
Mengenai anggaran untuk pengamanan aksi demonstrasi (mamin pengamanan), Arif menyebut tetap dialokasikan meski nilainya disesuaikan. “Pengurangan pasti ada, tapi kecil. Tidak mungkin hanya disediakan air saja. Petugas keamanan tetap harus diperhatikan,” tambahnya.
Arif juga menyampaikan bahwa Pemprov Jabar tengah menunggu hasil pembahasan KUA-PPAS untuk mengetahui besaran final pengurangan anggaran. “Kita tunggu ketuk palu anggaran. Yang jelas, setiap pengurangan pasti berdampak, tapi kita upayakan tidak menghambat program strategis,” ujarnya.





