Pada tahap awal, Batara akan fokus pada unit konsumen untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota. Jika permodalan mencukupi, koperasi akan mengembangkan unit simpan pinjam.
“Kepengurusan ini hanya bersifat amanah. Keberhasilan koperasi sepenuhnya tergantung pada dukungan anggota,” ujar Iman.
Sementara itu, Pengawas Koperasi Sekretariat DPRD Jabar, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana.
“Simpan pinjam tidak boleh manual. Harus ada teknologi yang mendukung tata kelola koperasi, karena ini uang anggota dan harus bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Barnas.
Barnas juga mengingatkan agar koperasi tidak hanya bersifat simbolis, melainkan benar-benar memberikan manfaat nyata.





