Dorong Perekonomian, Berikut Saran Ridwan Kamil Untuk UKM

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan kembali mendorong perekonomian selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk mempertahankan pertumbuhan di angka dua hingga tiga persen.

“Dengan pembukaan ekonomi, bisa pertahankan pertumbuhan ekonomi maksimal 2 sampai 3 persen,” ujar Ridwan Kamil Rabu (24/6/20).

Ia mengatakan pihakny akan mengizinkan pembukaan 90 persen ekonomi di Zona Biru dan 60 persen di Zona Kuning, sehingga UKM dan ekonomi bisa perlahan-lahan kembali beraktivitas sambil terus mengendalikan pandemi dengan Adaptasi Kebiasaan Baru.

Baca Juga:  Soal Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Setiap Dukungan Ada Doa Tentunya

“Kalau Jabar tidak melakukan upaya-upaya ekonomi, tidak melakukan AKB bulan Juni ini, hasil hitungan (pertumbuhan) ekonomi bisa minus di bawah 0 persen,” ujar Emil.

Emil menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini ada sekitar 37 ribu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdampak karena daya beli masyarakat yang menurun, bahan baku sulit didapat, serta aktivitas ekspor dan impor yang dibatasi.

Baca Juga:  Survei: Bersama Prabowo, Ridwan Kamil Masuk Tiga Besar Bursa Capres 2024

Selain itu, tren masyarakat pun mulai beralih ke digital. Untuk itu, Emil mengimbau para pelaku UKM untuk bermigrasi menggunakan teknologi digital mengikuti tren yang ada di masyarakat.

“Peluang usaha di AKB itu warga ingin bertransaksi tapi malas bergerak, karena membatasi diri selama obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan. Maka, ada peluang-peluang untuk memanfaatkan teknologi digital,” kata Emil.

Baca Juga:  Sejumlah Hotel Mundur Jadi Tempat Isolasi Covid-19, Ini Respons Ridwan Kamil

“Kenaikan UKM digital di Jawa Barat di angka 17 persen. Mudah-mudahan dengan (pandemi) Covid-19 ini ada hikmahnya, wajib untuk migrasi ke digital,” imbuhnya.

Emil berpesan kepada pelaku UKM untuk menggerakkan kembali usahanya dengan memanfaatkan media dalam jaringan (online), mengasah teknik storytelling untuk promosi, menjaga hubungan baik dengan pemilik bisnis lainnya, memperbaiki kualitas produk, serta menggunakan skala anggaran guna menjaga stabilitas ekonominya. (Red)