Data BPS (2025) menunjukkan, 68% sekolah di wilayah 3T telah memiliki akses internet — naik 14% dari tahun sebelumnya. Namun 32% sisanya masih berjuang dengan koneksi terbatas, mengingatkan bahwa pemerataan digital masih merupakan perjalanan panjang.
Untuk memperkuat langkah ini, pemerintah menyalurkan 288.000 papan interaktif digital (IFP) ke sekolah-sekolah, mendorong transformasi belajar yang lebih visual dan kolaboratif.
“Teknologi bukan hanya alat bantu, tapi jembatan menuju kesetaraan kualitas,”
— Abdul Mu’ti, Mendikdasmen.
Dampaknya mulai terasa. Guru-guru di sekolah seperti SMKN 1 Kudus kini memanfaatkan perangkat digital untuk menciptakan pembelajaran yang lebih hidup.





