
Saat anak-anak di negara lain menikmati liburan bersama keluarga, anak-anak Palestina harus menghadapi cuaca ekstrem yang dingin dan trauma akibat perang. Ketika anak-anak di belahan dunia lain berbaris memasuki sekolah, anak-anak Palestina masih berada di tenda-tenda pengungsian atau reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan.
Kompleksitas situasi ini telah merampas hak anak-anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan seperti anak-anak pada umumnya.
Anak Palestina sebagai Inspirasi Generasi
Pada tahun 1970, dalam upaya membangun generasi Islami, para aktivis dakwah mengirim pemuda Palestina untuk menuntut ilmu di berbagai universitas terkemuka. Para pemuda tersebut melengkapi semangat keislaman mereka dengan berbagai keahlian untuk membangun Palestina secara mandiri.
Setelah menuntut ilmu, mereka kembali ke Gaza dan mendirikan Universitas Islam Gaza pada tahun 1978, yang menjadi tonggak penting di masa penjajahan Israel. Gaza pun menjadi salah satu pusat penghasil doktor terbanyak di Palestina dan diakui sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas di Timur Tengah.