Jurnal Warga

Maulid Nabi, Jangan Jadikan Seremonial Belaka

×

Maulid Nabi, Jangan Jadikan Seremonial Belaka

Sebarkan artikel ini
Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: istimewa)
Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: istimewa)
Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: istimewa)
Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: istimewa)

Kecintaan pada Nabi SAW harusnya kita tunjukan dengan mengikuti setiap perbuatan yang beliau contohkan, tak terkecuali bagaimana beliau ketika menjalankan amanah sebagai kepala negara hingga Islam menguasai 2/3 dunia.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah tauladan terbaik dalam kehidupan. Akhlak beliau bahkan dipuji langsung oleh Allah SWT. Beliau juga juga seorang pemimpin terbaik yang patut kita ikuti dalam kehidupan saat ini. Adapun beberapa contoh teladan dari kepemimpinan Nabi SAW.:

1. Beliau menerapkan syariat Islam secara total. Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang nabi dan rasul, beliau juga seorang ayah, suami, sahabat dan kepala negara terbaik. Ketika menjadi kepala negara, beliau menerapkan syariat Islam secara keseluruhan. Beliau menjalankan semua perintah dan larangan Allah SWT.

Baca Juga:  Setiap AC Diperbaiki, Ada Harapan yang Ditanam

Sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya:
“Hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka sesuai dengan apa yang telah Allah turunkan dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah engkau terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian wahyu yang telah Allah turunkan kepadamu,”. (TQS.Al-Maidah 49).

2. Memberlakukan hukum secara adil. Nabi Muhammad SAW tidak pernah membedakan ketika menjalankan hukum syariat, apakah itu keluarga, kerabat atau rakyat biasa. Hal ini seperti yang ada dalam sebuah hadits;
“Demi Allah, sungguh andai Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya,”.(HR. al-Bukhari)

3. Nabi SAW senantiasa memperhatikan dan melayani kepentingan rakyat. Pemimpin adalah pelayan bagi rakyat. Hal itu dilakukan oleh Rasul ketika mengurusi berbagai urusan rakyat. Bukan hanya urusan sandang, pangan, dan papan. Bahkan urusan hutang rakyat, beliau sebagai kepala negara akan turut andil sebagai bagian dari pengurusan rakyat.

Baca Juga:  Hari Pajak Nasional: Pendapatan Pajak Naik Dalam 3 Tahun, Indikator Kemajuan Atau Kumunduran?

4. Menjaga ketertiban masyarakat agar tidak terjadi pelanggaran seperti kecurangan dalam perdagangan, konflik dan tindak kriminal lainnya.

5. Memberikan perlindungan dan hak yang sama pada kafir, sebagaimana yang didapatkan oleh kaum muslim.
Rasullullah Saw. bersabda; “Ingatlah, siapa saja yang menzalimi, merendahkan dan membebani seorang kafir mu’ahad melebihi kemampuannya, atau mengambil sesuatu dari dirinya tanpa keridhaannya, maka aku menjadi lawannya pada hari kiamat. (HR. Abu Dawud)

Baca Juga:  Pelajar yang Hina Nabi Muhammad di Sukabumi Diperiksa Polisi, Ini Faktanya

Maka sudah sepatutnya kita menjadikan momentum maulid tahun ini untuk membawa perubahan secara hakiki dengan menjalan semua yang beliau ajarkan, termasuk dalam urusan pengaturan negara. Jangan jadikan maulid Nabi Saw. hanya sebatas seremonial belaka.

Setiap muslim wajib taat sepenuhnya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;
“Sungguh jawaban kaum Mukmin itu, jika mereka diseru kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum di antara mereka, ialah ucapan. “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (TQS an-Nur ayat 51). Wallahualam bissawab. (*)

Oleh: Agus Susanti
*) Pegiat Literasi Serdang Bedagai

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pages ( 2 of 2 ): 1 2