Di balik ketenangan mereka, tersembunyi kekuatan. Ada yang unggul di olahraga, menari, hingga bermusik. Tapi semangat bukanlah hal yang stabil.
“Kadang anak-anak band malas latihan, tidak mau membereskan alat,” cerita Sujono. “Kita dekati dulu. Kita bilang: ‘Ayo jangan menyerah, kita latihan dulu, masalahnya kita selesaikan nanti.’”

Itulah cara Sujono dan timnya menyalakan kembali bara semangat—bukan dengan paksaan, tapi dengan pemahaman dan kasih. Ia percaya, setiap anak punya potensinya sendiri. Mereka hanya perlu ruang, kepercayaan, dan sedikit dorongan untuk percaya pada diri mereka.
Bila ditarik ke belakang, siapa sangka perjalanan panjang ini berawal dari anak yang tak dikenal, yang bahkan tidak dicari oleh siapa pun. Tapi di tangan Sujono, anak itu menjadi awal dari gerakan kecil yang mengubah hidup banyak jiwa. “Yayasan ini bukan dari rencana, tapi dari ketidaksengajaan,” katanya. “Dari niat tulus yang terus kami jalani.”
SLB BCD Nusantara bukan hanya tempat berlindung, tapi juga taman di mana tunas-tunas istimewa tumbuh dalam warna-warni impian. Di tengah keterbatasan, mereka menunjukkan bahwa hidup bukan soal sempurna atau tidak, tapi soal semangat untuk terus melangkah.