Jurnal Warga

Tes Kehamilan Bagi Siswi, Solusi atau Kontroversi?

×

Tes Kehamilan Bagi Siswi, Solusi atau Kontroversi?

Sebarkan artikel ini
Tes kehamilan
Ilustrasi tes kehamilan. (foto: istimewa)
Tes kehamilan
Ilustrasi tes kehamilan. (foto: istimewa)

Kedua, faktor media. Betapa banyak konten atau tayangan di media yang memunculkan hasrat seksual. Tontonan yang bertema romantisme, pacaran, hingga menunjukkan adegan seks bebas pun sudah menjadi mekanan sehari-hari. Anak-anak yang masih labil dan tidak punya identitas pun menyaksikan, terpengaruh dan meniru apa mereka lihat.

Baca Juga:  Tekad Tanpa Henti, Perjuangan Deni Suhendar Membangun Lingkungan Sosial

Ketiga, faktor pendidikan. Sistem pendidikan yang berbasis sekuler seperti hari ini, menjadikan para siswanya jauh dari nilai-nilai agama. Sekolah hanya mengedepankan capaian akademik agar para siswanya bisa bersaing di dunia kerja.

Baca Juga:  Hari Pajak Nasional: Pendapatan Pajak Naik Dalam 3 Tahun, Indikator Kemajuan Atau Kumunduran?

Fakta adanya program tes kehamilan menjadi salah satu indikasi adanya normalisasi pergaulan bebas. Sebab, yang dilakukan adalah tes kehamilan. Seolah-oleh menunjukkan bahwa, “boleh seks bebas yang penting jangan hamil”. Hal ini selaras dengan adanya wacana pemberian kondom gratis kepada para remaja.

Baca Juga:  Keajaiban Dunia PPDB: Cuci Raport hingga Pemalsuan Prestasi

Inilah yang terjadi ketika kehidupan didominasi oleh sistem kapitalisme sekulerisme. Sistem ini yang menjadi penyebab utama maraknya seks bebas di kalangan remaja.

Pages ( 4 of 11 ): 123 4 56 ... 11