Jurnal Warga

Tes Kehamilan Bagi Siswi, Solusi atau Kontroversi?

×

Tes Kehamilan Bagi Siswi, Solusi atau Kontroversi?

Sebarkan artikel ini
Tes kehamilan
Ilustrasi tes kehamilan. (foto: istimewa)
Tes kehamilan
Ilustrasi tes kehamilan. (foto: istimewa)

Kedua, faktor media. Betapa banyak konten atau tayangan di media yang memunculkan hasrat seksual. Tontonan yang bertema romantisme, pacaran, hingga menunjukkan adegan seks bebas pun sudah menjadi mekanan sehari-hari. Anak-anak yang masih labil dan tidak punya identitas pun menyaksikan, terpengaruh dan meniru apa mereka lihat.

Baca Juga:  Korupsi Tak Terbendung, Bukti Gagalnya Negeri Kapitalis

Ketiga, faktor pendidikan. Sistem pendidikan yang berbasis sekuler seperti hari ini, menjadikan para siswanya jauh dari nilai-nilai agama. Sekolah hanya mengedepankan capaian akademik agar para siswanya bisa bersaing di dunia kerja.

Baca Juga:  Investasi Bodong dalam Dunia Pendidikan

Fakta adanya program tes kehamilan menjadi salah satu indikasi adanya normalisasi pergaulan bebas. Sebab, yang dilakukan adalah tes kehamilan. Seolah-oleh menunjukkan bahwa, “boleh seks bebas yang penting jangan hamil”. Hal ini selaras dengan adanya wacana pemberian kondom gratis kepada para remaja.

Baca Juga:  Kami Mohon Maaf, Kasus Korupsi Tidak Bisa Dilakukan 'Simsalabim'

Inilah yang terjadi ketika kehidupan didominasi oleh sistem kapitalisme sekulerisme. Sistem ini yang menjadi penyebab utama maraknya seks bebas di kalangan remaja.

Pages ( 4 of 11 ): 123 4 56 ... 11