JABARNEWS | BANDUNG – Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan akan meningkatkan selektivitas dalam memilih bahan baku serta memperketat proses pengelolaan dan pengiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah insiden keracunan massal yang terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan dalam keterangan pers di Gedung Ombudsman RI Jakarta, Rabu (14/5), bahwa waktu antara penyiapan, pemrosesan, dan pengiriman makanan akan dipersingkat agar kualitas MBG tetap terjaga hingga diterima di sekolah.
“Kami akan memendekkan waktu antara penyiapan dan pemrosesan makanan, termasuk proses pengiriman, supaya makanan tetap segar dan aman dikonsumsi,” jelas Dadan.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa mekanisme pengiriman MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke sekolah akan diperketat. Hal ini penting karena dalam kejadian di Bogor, meskipun pengiriman tepat waktu, makanan sering tertunda dikonsumsi karena jadwal kegiatan di sekolah, sehingga makanan menjadi terlalu lama disimpan.
Selain itu, BGN juga akan memperketat pengawasan terkait pembawaan MBG pulang oleh siswa ke rumah, mengingat batas waktu konsumsi makanan bergizi tersebut perlu diperhatikan.