“BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Semua ini tanggung jawab bersama, dan dimulai dari rumah. Ibu adalah benteng utama dalam menjaga keluarga dari paparan radikalisme,” tegasnya.
Sudaryanto juga menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama sejak dini. Ia mengapresiasi peran tokoh perempuan dan organisasi masyarakat yang aktif mendukung upaya pencegahan radikalisme di Sumatera Barat.
“Saya yakin para ibu di sini bisa menjadi agen perdamaian dan media penyebar pesan moderasi. Mari kita jaga Sumatera Barat agar tetap damai, toleran, dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi XIII DPR RI Shadiq Pasadigoe yang turut hadir dalam dialog tersebut, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membentengi anak-anak dari paham intoleran dan kekerasan digital.
“Dialog Kebangsaan seperti ini sangat relevan di tengah maraknya penyebaran ideologi kekerasan melalui media sosial dan permainan daring. Kita harus memperkuat pemahaman moderat agar generasi muda tidak mudah terpengaruh,” kata Shadiq.