Bocah 7 Tahun Ditinggal Ibu, Kini Punya Harapan Melanjutkan Masa Depan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pandemi Covid-19 saat ini sangat berdampak bagi kehidupan ekonomi seluruh lapisan masyarakat, tak lepas bagi seorang bocah dan ayahnya yang sekalipun bermatapencaharian sebagai pemulung di Purwakarta.

Andri (7) dan ayahnya sudah lebih dari 4 tahun mengais rezeki melalui sampah-sampah yang ia pungut, kini sudah tak bisa melakukan hal itu akibat pandemi. Ia mengaku kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan tempat tinggal pun tidak ia miliki.

“Saya sudah lebih 4 tahun jadi pemulung di Purwakarta. Kalau ibunya udah dua tahun lalu meninggal dunia,” kata ayah Andri, Jum’at (15/5/2020).

Baca Juga:  Polisi Purwakarta Gencar Operasi Yustisi, Temukan 32 Pelanggar

Jika malam hari, ia bersama sang anak tidur di sejumlah masjid atau di sembarang tempat yang penting terhindar dari hujan.

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/346_egfdH1Y” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

“Jangankan untuk sekolah anak saya, tempat tinggal aja belum ada,” kata ayahnya.

Namun, saat sulit seperti ini, ia mengaku sangat bersyukur bisa bertemu dengan Dedi Mulyadi. Pertemuannya berujung harapan bagi Andri dan ayahnya untuk melanjutkan masa depan.

“Alhamdulillah, pak Dedi tadi mau sekolahkan anak saya, lalu juga saya ini dikasih untuk ngontrak rumah untuk kami berdua,” ucapnya seraya bersyukur.

Baca Juga:  Apa Benar Daging Kambing Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata dr. Haekal Anshori

Si ayah bocah tersebut pun mengaku akan mencari pekerjaan baru, dan lebih giat agar kehidupannya bisa menjadi lebih baik.

Sementara itu, anggota DPR RI dan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengaku tidak sengaja bertemu dengan sang bocah pemulung dan ayahnya. Dari jauh ia lihat lalu dihampiri.

Dedi menuturkan, setelah mendengar cerita dari ayahnya Andri, ia memutuskan untuk mengangkat Andri sebagai anak asuhnya dan menjamin biaya hidup dan biaya sekolah Andri. Dalam kesempatan itu juga, terlihat memberikan bantuan berupa uang untuk membeli pakaian dan makanan serta biaya untuk mengontrak rumah.

Baca Juga:  Satgas Jadikan Dua Provinsi Ini Untuk Acuan Penangan Covid-19, Mana Saja?

“Si Andri saya angkat jadi anak asuh. Tahun ini dia harus sekolah dan biaya sekolahnya saya yang siapkan,” ujar Dedi yang biasa mengulurkan tangan untuk membantu wong cilik yang sehari-hari hidup di jalanan.

Sebelumnya, dalam masa pandemi Covid-19 di Purwakarta ini, Dedi Mulyadi, yang akrab disapa Kang DM, telah menjamin kebutuhan sehari-hari ratusan pemulung dan penjual asongan yang ada di Purwakarta. Agar mereka untuk sementara tidak melaksanakan kegiatan usahanya agar terhindar dari wabah Corona. (Red)