Langkah ini diharapkan memperkuat layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman serta tepercaya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, melaporkan bahwa sepanjang 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
Pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, namun kasus meningkat menjadi 47 kejadian.
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” ujar Dadan.
Ia menambahkan, faktor lain yang memicu insiden antara lain kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).