JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap sebagian dana dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat digunakan untuk mendukung investasi hilirisasi di Indonesia.
“Presiden Prabowo akan meresmikan Danantara pada 24 Februari. Kami berharap sebagian dananya bisa digunakan untuk investasi hilirisasi di Indonesia,” ujar Bahlil dalam Indonesia Economic Summit, di Jakarta, Rabu (21/2/2025).
Pemerintah saat ini tengah fokus mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Berdasarkan masterplan hilirisasi hingga 2040, investasi yang dibutuhkan mencapai 618 miliar dolar AS untuk 28 komoditas, termasuk di sektor kehutanan, perikanan, pertanian, perkebunan, pertambangan, dan gas.
Meskipun program hilirisasi berjalan, Bahlil menyoroti dominasi investor asing dalam investasi sektor ini. Banyak bank dan perusahaan luar negeri yang menjadi penyokong utama, sementara perbankan nasional, termasuk Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), masih belum berperan signifikan.
“Banyak keuntungan justru dinikmati oleh pihak asing karena mereka memiliki teknologi dan modal. Perbankan nasional harus ikut terlibat agar kita punya posisi tawar lebih kuat dalam pengelolaan SDA,” tegasnya.