Dengan keterlibatan lebih besar dari bank nasional dan dukungan Danantara, Bahlil optimistis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), membuka lapangan kerja berkualitas, serta menaikkan Upah Minimum Regional (UMR).
Bahlil menekankan pentingnya Indonesia memiliki kendali lebih besar atas hilirisasi SDA.
“Dulu saat menjadi Menteri Investasi, menarik Foreign Direct Investment (FDI) bukan hal mudah karena kita dianggap terlalu bergantung pada modal asing. Jika kita punya kapital cukup, kita bisa lebih berdaulat dalam memanfaatkan sumber daya alam sendiri,” ujarnya.
Bahlil berharap Presiden Prabowo segera memutuskan agar sebagian dana Danantara dapat digunakan untuk investasi hilirisasi nasional, memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News