“WTP itu ternyata belum bisa menjamin atas kinerja keuangan itu baik, kira-kira begitu, karena WTP itu kan dilihat dari beberapa aspek,” tegas Furtasan.
Ia menekankan bahwa hal tersebut menjadi catatan penting untuk ke depannya, di mana perlu dilakukan pendekatan yang lebih mendalam dalam memperoleh WTP.
Menurutnya, WTP tidak seharusnya hanya dipandang sebagai status semata, melainkan harus benar-benar efektif dan efisien dengan pencapaian target-target yang telah ditetapkan.
Politisi Partai NasDem itu merujuk pada kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook yang kini tengah diselidiki Kejaksaan Agung. Kasus itu menjadi contoh bagaimana WTP tidak otomatis mencerminkan tata kelola anggaran yang bersih.
Diketahui, Kejaksaan Agung saat ini tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook oleh Kemendikbudristek.