Gaet Salman ITB, Dalem Bandung Lahirkan Wisata Halal

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus menggenjot sektor wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satu hal yang ingin dilakukan yakni dengan mengembangkan wisata halal di Dalem Bandung.

’’Kita memprediksi dengan mengembangkan wisata halal ini akan ada peningkatan kunjungan wisatawan hingga tiga kali lipat,’’ kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini, seperti dikutip Galamedianews.com, Sabtu (4/8/2018).

Bidikannya, Agus mengincar wisatawan mancanegara (wisman) Timur Tengah karena dengan mengawinkan wisata belanja serta wisata halal, maka akan dengan sendirinya menjadi daya tarik bagi mereka.  ’’Kita rebut pasar Timur Tengah, sebab jumlah wisatawannya sedikit tapi belanjanya banyak,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Mensos Serahkan Santunan Korban Longsor Pangandaran

Keseriusan menggarap wisata halal tersebut, lanjut dia, dituangkan dalam kerja sama dengan Halal Center Salman Institut Teknologi Bandung agar konsep wisata halal benar-benar matang dengan menggaet para pakar dari sana.

’’Kita sudah bekerja sama dengan Halal Center Salman ITB untuk bagaimana ini dibuat sesuai syariat Islam,’’ katanya.

Baca Juga:  Soal Suara Dentuman Di Malang, Ini Penjelasan Dari BMKG

Meski difokuskan untuk wisman Muslim, Agus mengatakan wisata halal tetap bisa dinikmati wisman non-muslim.

Saat ini, dia menyebutkan dalam satu tahun, terdapat 2.300 wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara yang datang ke Kabupaten Bandung. ’’Wisman sekitar 1.000 orang sudah ada dan sekarang nampaknya sudah ke angka 2.500 orang,’’ katanya.

Selain wisata halal, pihaknya juga tengah mengembangkan destinasi digital dan wisata nomadik yang tergabung dalam program desa wisata.

Baca Juga:  Tragis, Dua Bocah Tenggelam Di Bekas Galian Pasir di Purwakarta

’’Kita ada Desa Wisata Lebak Muncang di Pangalengan juga ada tiga lokasi desa wisata atau kita menyebutnya, ’Dewi’, Dewi Jelegong, Dewi Laksana, kita kemas dalam pola desa wisata,” katanya.

Saat ini, dia menyebutkan sudah ada 10 desa wisata yang dibina dan potensinya terdapat 100 desa wisata yang bisa dikembangkan. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat