Sebagian besar rekening yang dibekukan, kata Ivan, adalah yang telah tidak aktif selama lebih dari lima tahun. Rekening semacam ini dianggap rentan disalahgunakan jika tidak mendapat pengawasan.
“Jadi tidak ada kekhawatiran rekening hilang dan lain-lain, justru pemerintah sedang menjaga dan hadir untuk melindungi masyarakat,” katanya sambil menepis isu miring yang menyebut negara menyita rekening tersebut.
Ivan juga menegaskan bahwa kebijakan pemblokiran ini bertujuan melindungi masyarakat dari kejahatan finansial, termasuk dampak sosial dari judi online.
“Judol bisa bikin bangkrut, bahkan sampai bunuh diri,” ujarnya.
PPATK memastikan bahwa seluruh langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap sistem keuangan nasional dan keamanan dana milik masyarakat. (tik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News