Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Bandung Bakal Pilih Terapkan PSBMK

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akan mengkaji penerapan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK), menyusul kini 30 kecamatan di wilayah tersebut masuk zona merah penyebaran Covid-19.

“Paling memungkinkan PSBMK, mikro dan komunitas. Skala mikro lah ya,” kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Jalan Merdeka, Selasa (15/9/2020).

Baca Juga:  Berikut Nama-nama Pengurus AMSI Periode 2017-2020

Ia mengungkapkan, PSBMK merupakan salah satu cara terbaik menekan penyebaran COVID-19. Contohnya saja seperti penerapan PSBMK di Kecamatan Cidadap saat kemunculan kluster Secapa AD.

“Karena kalau lihat kemarin seperti di Secapa AD itu hasilnya baik karena partisipasinya masyarakat baik, benar-benar saling jaganya itu dibandingkan skala besar,” ujar Yana.

Baca Juga:  Positif Covid-19 Meningkat, Paguyuban Pasundan Desak Pilkada Ditunda

Menurutnya, saat ini Kota Bandung masih memperketat AKB. Pihaknya akan melihat terlebih dahulu berbagai indikator sebelum PSBMK diterapkan.

“Itu pasti ada parameter yang digunakan, kan kalau saat ini mah parameternya estimasi reproduksi, bisa aja itu dilihat skala kelurahan,” tuturnya.

Baca Juga:  Air Lindi Tak Terkontrol, Walhi Jabar Soroti Pengelolaan TPA Sarimukti

Seperti diketahui, Berdasarkan Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, saat ini 30 Kecamatan di Kota Bandung kembali terdapat kasus positif aktif Covid-19. Sebelumnya, beberapa kecamatan mengklaim sudah tidak terdapat lagi kasus positif. (Red)