Kasus Turun, Pusat Isolasi Pasien COVID-19 di Kabupaten Bogor Kosong

JABARNEWS | BOGOR – Seiring penurunan angka harian kasus COVID-19, pusat isolasi pasien COVID-19 di Wisma Cibogo Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kini kosong.

“Laporan hari ini, dari 60 tempat tidur di Wisma Cibogo, keterisiannya nihil,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor di Cibinong, Bogor, Rabu (4/8/2021), dilansir dari Antara.

Menurutnya, pusat isolasi lainnya juga mengalami penurunan okupansi, seperti di Kemang pada pekan lalu terisi 37 tempat tidur dari total 84 tempat tidur, kini terisi 27 tempat tidur.

Baca Juga:  Dua Laboratorium Siap Lakukan Penyelidikan Cacar Monyet, Salah Satunya Ada di Bogor

Selain itu, penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU di Kabupaten Bogor juga terus mengalami penurunan. 

Kini BOR (Bed Occupancy Ratio) ICU 75,48 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 88 persen dari total ketersediaan 157 tempat tidur.

Ade Yasin juga mencatat ada penurunan pada jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) khusus pasien COVID-19, yakni menjadi 59,41 persen.

Baca Juga:  Polisi Panggil Kembali Iko Uwais Sabtu Besok, Kini Kasusnya Naik Jadi Penyidikan

Pasalnya, pada pekan lalu keterisian tempat tidur RS khusus pasien COVID-19 masih di atas angka 61,49 persen dari total ketersediaan 1.971 tempat tidur.

Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor mencatat penurunan drastis kasus harian penularan COVID-19 di wilayahnya selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

“Hari terakhir kita pemberlakuan PPKM darurat kasus hariannya masih 900-an kasus per hari, tapi sekarang per harinya 300-an kasus,” kata Ade Yasin.

Baca Juga:  Grup Facebook INPUT Serahkan Donasi Untuk Korban Kebakaran di Purwakarta

Data terakhir, pada 31 Juli 2021 terdapat tambahan 305 kasus positif baru, jauh berbeda dengan pada hari terakhir PPKM darurat pada 20 Juli 2021 yang tercatat tambahan 962 kasus positif baru.

Ia berharap, kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor terus membaik, sehingga pemerintah bisa melakukan sejumlah pelonggaran pada peraturan PPKM.

Pasalnya, ia menyadari bahwa ketatnya peraturan PPKM akan mempengaruhi kondisi perekonomian daerah karena serba terbatasnya mobilitas masyarakat. (Red)