JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Koramil 0912 Lembang menyediakan tempat dan fasilitas wifi gratis untuk membantu para pelajar mengikuti pembelajaran secara daring.
Bahkan, babinsa di Koramil 0912 Lembang juga melakukan antar jemput kepada para pelajar. Tak heran, dalam sehari bisa terdapat belasan anak yang ikut belajar di koramil.
Danramil 0912 Lembang Kapten Armed Pendi mengatakan, layanan wifi disediakan karena masih ada siswa yang kesulitan akses internet. Termasuk biaya untuk membeli kuota internet.
“Fasilitas akses internet gratis di markas koramil ini diharapkan dapat meringankan beban para orangtua, saat anak-anak mereka harus belajar secara daring,” kata Pendi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/8/2020).
Mayoritas pelajar yang memanfaatkam fasilitas internet ialah pelajar tingkay SMP dan SMA di wilayah Lembang. Internet gratis bisa diakses mulai pukul 08.00 sampai jangka waktu tak terbatas.
“Kami persilahkan kepada para siswa yang kesulitan mengakses internet supaya ikut belajar di sini. Pagi, siang, atau sore, kami tidak akan batasi waktunya,” katanya.
Pendi mengatakan, fasilitas wifi gratis itu sudah berjalan selama sekitar sepekan. Fasilitas tersebut sebagai wujud implentasi delapan wajib TNI, yakni menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat.
Untuk memudahkan para pelajar, dia menambahkan, disediakan pula beberapa meja dan kursi. Tempat untuk berlajar berada di salah satu ruangan khusus dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Tempat duduk siswa diberi jarak satu meter dan para siswa wajib bermasker. Selama mereka belajar, petugas kami menjaganya,” katanya.
Yuan Rohmaindri, salah seorang siswi, mengaku merasa jenuh dan bosan karena sejak Maret lalu harus belajar dari rumah. Oleh karena itu, dia menyambut gembira penyediaan fasilitas di koramil
“Anggota Babinsa mengajak belajar di sini. Kebetulan saya sudah bosan belajar terus di rumah,” kata siswi kelas 3 SMP iti.
Dia berharap, aktivitas belajar di sekolah bisa segera kembali normal. Soalnya, sistem pembelajaran jarak jauh yang saat ini berjalan dianggap kurang efektif.
“Kadang ada mata pelajaran yang susah dimengerti, kalau dijelaskan lewat smartphone. Belum lagi akses internet yang sering lelet,” tuturnya. (Red)