Menyambut Panen Raya, Bulog Dituntut Untuk Gerak Cepat

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik diminta bergerak cepat menyerap hasil panen gabah padi memasuki musim panen raya yang bakal jatuh sepanjang Januari hingga April mendatang.

Gerak cepat Bulog diperlukan agar mereka tidak kalah langkah dengan para oknum tengkulak yang kerap membeli gabah kering panen dari petani. Pembelian yang dilakukan para tengkulak ini dipandang merugikan petani lantaran nilai penawaran yang jauh di bawah harga kompetitif.

“Dari sekarang mulai kami tekankan agar Bulog juga dapat barang, dapat gabah, dapat serapan, petani juga dapat menikmati harga yang baik,” terang Ketua Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini,

Kamis (25/1/2018).

Baca Juga:  Berikut Pasal tentang Pesangon PHK dalam UU Cipta Kerja

Diungkapkan Banun, pihaknya sempat menghadiri panen raya disana. Bahkan saat panen raya tersebut, Tim Upsus Pajale hadir bersama sejumlah perwakilan Perum Bulog Jabar Seluruh gabah kering yang dihasilkan di atas lahan sawah 40 hektare di kawasan tersebut langsung dibeli Bulog dengan harga Rp5.400/kilogram.

Baca Juga:  Dengar Lagu Ini Buat Sri Mulyani Merinding dan Mata Berair

Menurut Kepala Badan Pertanian Kementerian Pertanian ini, pembelian tersebut merupakan langkah konkret yang dilakukan Bulog dan Tim Upsus Pajale Provinsi Jabar untuk mendongkrak harga jual di level petani.

Dalam kedua unsur tersebut bakal terus melakukan safari mensurvei lahan-lahan pesawahan di Jabar yang siap panen. Sebelum melakukan panen di Tasik, berturut-turut Tim Upsus dan Bulog mendampingi dan menyerap hasil panen petani di Cianjur, Sukabumi, dan Garut.

Dia menuturkan, Perum Bulog secara nasional menargetkan serapan gabah kering sepanjang 2018 mencapai 3,7 ton. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta ton di antaranya diproyeksikan bisa diserap dengan harga fleksibel dan 1,5 juta ton dapat diserap sesuai harga komersil.

Baca Juga:  Menag Yaqut Berikan Penghargaan Ke Penolak Gratifikasi Sebanyak 88 Kali

Kebijakan yang baru dikeluarkan tahun ini tersebut dinilai bakal membuka peluang para petani mendapat keuntungan lebih besar. “Ini kan peluang. Makanya kami coba lebih antisipatif, lebih cepat agar bisa memanfaatkan ketentuan yang diberlakukan kepada Bulog ini,” terangnya.

Laporan : Yudi Romansyah