Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno juga mengungkap adanya gangguan berbentuk aksi premanisme dari sejumlah ormas terhadap pembangunan pabrik BYD. Informasi ini diperolehnya saat kunjungan ke Shenzhen, China, sebagai bagian dari undangan Pemerintah Tiongkok.
“Pemerintah harus tegas. Jangan sampai investor merasa tidak mendapat jaminan keamanan,” kata Eddy dalam unggahan video di Instagram.
Proyek investasi BYD Indonesia di kawasan Subang Smartpolitan bernilai sekitar Rp11,7 triliun, dan diproyeksikan menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 126 hektare, dan akan memproduksi 150.000 unit kendaraan per tahun, dengan rencana ekspansi termasuk pengembangan baterai EV dan kendaraan Plug-in Hybrid (PHEV).
Tak hanya itu, BYD juga akan mendirikan pusat riset dan pengembangan serta fasilitas pelatihan berbasis teknologi ramah lingkungan.