Ngikis, Tradisi Sambut Puasa Di Cagar Budaya Karangkamulyan

JABARNEWS | CIAMIS – Setiap jelang Ramadhan, Kawasan Situs Cagar Budaya Karangkamulyan, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis selalu menggelar tradisi Ngikis.

Secara harfiah, ngikis berarti memagar. Ngikis bersifat fisik yakni mengganti pagar bambu sekitar Singgasana Prabu Galuh Ratus Pusaka Prabu Adi Mulia Sang Hyang Cipta Permana Adikisuma.

“Pastinya tradisi Ngikis merupakan tradisi masyarakat tatar galuh yang intinya mengingatkan kembali tentang sejarah perjalanan Galuh yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan pakuan pajajaran,” kata Kepala Desa Cijeungjing, Moh. Abdul Haris, dikutip laman Kabar Priangan, Selasa (8/5/2018).

Baca Juga:  Anies Mulai Susun Struktur Tim Pemenangan Pilpres 2024, Siapa Saja Mereka?

Selanjutnya Haris mengatakan, Ngikis bertujuan memagari diri dari perilaku dan hawa nafsu jahat, membersihkan diri.

“Saat bulan puasa, kita kembali bersih. Selain itu, Ngikis dapat menjadi ajang silaturahmi, bagi sanak saudara,” tuturnya.

Baca Juga:  Kapolri Sigit Sebut Situasi Kamtibmas Usai Pilpres Aman Terkendali

Menurut Haris, secara prinsip ada dua aspek yang terkandung dalam Ngikis ini. Pertama, mengingatkan diri pada masa lalunya, dari mana manusia itu berasal dan keturuan siapa.Dan kedua tentang peduli alam, karena tradisi itu mengokohkan silaturahmi jiwa dan mengokohkan kecintaan kepada alam dan lingkungannya,” tegasnya.

Ditambahkannya, selain warga Karangkamulyan dan sekitarnya, Ngikis kali ini dihadiri beberapa wisatawan mancanegera.

Baca Juga:  Ajarkan Sikap Hormat yang Benar kepada Pelajar

“Selain sebagai kawasan Kawasan Situs Cagar Budaya Karangkamulyan menjadi salah satu objek wisata minat khusus yang ada di wilayah Tatar Galuh Ciamis. Dengan demikian kegiatan Ngikis tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga dikembangkan sebagai aset wisata,” tandasnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat