Pantau Kinerja ASN, Pemkot Bandung Buat Perwal Indikator Kinerja

JABARNEWS | BANDUNG – Pantau kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) agar lebih baik, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, menginstruksikan Plt. Sekretaris Daerah, Ema Sumarna, ke depan menyiapkan Perwal indikator kinerja.

“Yang mana kita mulai dari hal sepele seperti kehadiran absensi. Ini sedang dibuat Perwalnya. Nanti kalau tidak hadir satu hari, nanti satu persen atau dua persen dikurangi tunjangan kerja daerah (TKD-nya). Jadi berdampak kepada TKD dan sebagainya,” tandas Oded, Jumat (11/1/2019).

Baca Juga:  Ada Kabar Baik Dari Satgas Covid-19 Nasional, Begini Katanya

“Ini sedang kita bahas. Kenapa karena kita mau setahun ini memberikan TKD kepada ASN Kota Bandung yang cukup signifikan dibandingkan yang lain saya kira kita sudah terbaik,” sambungnya.

Dengan cara ini, Oded ingin mulai saat ini ASN bertanggung jawab atas TKD yang diterima mereka.

“Sekarang bagian Mang Oded, ayeuna geus mere TKD (sekarang sudah memberikan TKD). Bagian kita pimpinan mengajak kepada ASN, ini bertanggung jawab atas TKD yang diterima mereka dengan cara mereka meningkatkan kinerja. Mulai dari absen, sistem pola kinerjanya seperti apa, nanti Pa Ema buat,” paparnya.

Baca Juga:  Polri Berhasil Usut Kasus Brigadir J, Anwar Abbas: Kinerja Kapolri Patut Diapresiasi

Sistem absensi itu, kata Oded, kemungkinan dalam waktu sebulan dua bulan selesai sehingga bisa segera digunakan. Sistem itu di bawah kontrol BKPP tapi tetap di bawah Sekda.

Detailnya Senin, Selasa, dan Kamis itu harus betul-betul absennya terpantau di dinas masing-masing.

“Kalau Senin itu di apel, itu harus ada semua. Rabu saya minta ada bagian tausiyah. Kalau di Balkot di masjid Al Ukuwah. Kalau di Sukabumi di Al Risalah. Kalaupun ada yang berpisah dari Sukabumi dan di sini ya paling tidak mereka harus tetap melaksanakan tausiyah setiap hari Rabu di masing-masing dinas. Ini saya kira penting karena kita ingin membangun kinerja yang bagus,” tutup Oded. (Vie)

Baca Juga:  Mengenal Desa Sidamukti di Majalengka, yang Viral Dianggap Desa Mati

Jabarnews | Berita Jawa Barat