JABARNEWS | JAKARTA – Pasokan pangan ke Jakarta dan Jawa Barat terancam terganggu akibat aksi demo sopir truk ODOL (Over Dimension Over Load/kelebihan muatan dan dimensi) yang kian meluas. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut potensi gangguan logistik ini bisa memicu keterlambatan distribusi pangan dari wilayah sentra produksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Direktur Ketersediaan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Indra Wijayanto, mengatakan perlunya pembahasan mendalam terkait dampak dari demo sopir truk ODOL terhadap kelancaran logistik pangan ke Jakarta dan Jabar. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 pada Senin (23/6/2025).
“Ada isu yang terbaru menurut kami perlu di-highlight minggu ini. Mengenai demo ODOL. Ini sudah cukup mengganggu karena beberapa asosiasi, telur maupun cabai, telah berkirim surat kepada kami, mengenai keterlambatan. Ini akan mengganggu pasokan, khususnya di Jakarta,” ujar Indra.
Indra menjelaskan bahwa program Zero ODOL yang diatur dalam Permenhub No. 18 Tahun 2021 bertujuan meningkatkan keselamatan transportasi darat. Namun kebijakan ini turut menimbulkan tantangan baru dalam distribusi pangan, terutama karena belum tersedianya alternatif logistik yang memadai.
Asosiasi pangan telah menginformasikan bahwa distribusi hasil panen dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terancam terganggu. Hal ini disebabkan pembatasan muatan truk yang tidak disertai solusi distribusi logistik yang konkret.